SISTEM INFORMASI AKUTANSI PADA MAKANAN CEPAT SAJI HISANA
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Seiring dengan
kemajuan zaman, banyak perusahan yang sudah menggunakan berbagai aplikasi
sistem informasi terutama perusahaan-perusahaan yang bergerak pada bidang yang
mengutamakan pelayanan. Tanpa adanya sistem informasi yang menunjang kinerja
perusahaan, suatu perusahaan sangat sulit berkembang dan mengikuti perkembangan
zaman, karena pasti akan tertinggal dengan para pesaingnya.
Sistem Informasi
adalah suatu kumpulan data yang berasal dari komponen-komponen dalam perusahaan
atau organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran
informasi. Mengingat kebutuhan perusahaan terhadap data sangat besar, tetapi
tidak mempunyai kemampuan untuk memprosesnya. Maka dengan hadirnya sistem
informasi yang dimana dalam penggunaannya adalah dengan mengolah data, dapat
berguna bagi user atau pelaku bisnis dalam mengoperasikan serta
mengimplementasikan apa yang seharusnya dibutuhkan oleh perusahaan dalam
perkembangannya.
Perusahaan HISANA merupakan perusahaan waralaba atau Franchise dengan
produk makanan cepat saji yang mengutamakan pelayanan tanpa mengurangi standart
mutu yang telah ditetapkan. Dengan menggunakan sistem informasi, HISANA dapat memberikan perlayanan bagi pelanggannya dengan
menggunakan sistem Delivery order, atau pesan antar. Sistem tersebut
mulanya diberlakukan karena permintaan pelanggan yang sangat membutuhkan
pelayanan cepat dan tidak menghabiskan banyak waktu untuk berjalan menuju
lokasi restaurant.
1.2 Perumusan
Masalah
Sistem informasi sering dikaitkan dengan kemudahan dalam
melakukan segala bentuk kegiatan bisnis oleh suatu organisasi atau perusahaan,
dengan tujuan mengoptimalkan profit. Namun, tidak mungkin dalam suatu
perusahaan menggunakan lebih dari satu aplikasi sistem informasi untuk tujuan
penggunaan yang sama. Maka dari itu, makalah ini memaparkan beberapa contoh
dari banyaknya macam sistem informasi yang digunakan oleh salah satu perusahaan
Public Service Franchise yang mengutamakan pelayanan yaitu HISANA untuk mengoptimalkan kinerjanya.
1.3 Tujuan
Penulisan
Setelah mengetahui
perumusan masalah diatas, maka telah dirumuskan tujuan dari penulisan makalah
ini, diantaranya :
- Mengetahui jenis sistem informasi yang digunakan oleh HISANA.
- Mengetahui fungsi
dan cara mengimplementasikan dari masing-masing contoh sistem informasi yang digunakan.
II. HASIL ANALIS DAN PEMBAHASAN
HISANA
KASUS
:
Dengan
keuntungan perusahaan turun 20 persen pada tahun ini. Rencana awalnya HISANA terbatas pada penduduk Jakarta yang menghasilkan kurang
dari 15 pesanan per minggu. Yang nyaris tidak menutupi biaya server PC.
Seperti
perusahaan sejenis, HISANA adalah makanan khusus dalam pendapatan dan makanan khusus dalam
pendapatan dan dianggap perusahaan pemimpin teknologi informasi dalam bisnis
makanan cepat saji. Namun keuntungan di semua tiga rantai telah mendingin
akhir-akhir ini. Seperti rantai berjuang untuk tetap di atas, IS akan berada di
bawah senjata untuk memberikan sistem yang dapat menunjang kinerja keuangan
perusahaan.
Akibatnya,
menemukan dan mempertahankan pelanggan di seluruh dunia telah menjadi ide baru
dari strategi perusahaan.Perusahaan telah "Operations Driven" dimasa lalu.
Tapi hari ini, HISANA berfokus kurang pada biaya memeras keluar dari
sistem dan lebih pada menjaga pelanggan restoran di mana-mana beratap merah dan
jasa pengiriman bahagia. "Misi kami adalah kepuasan
pelanggan".
IS staf, sarana strategi perubahan corporated IS harus
mengarahkan banyak prioritasnya. Seperti banyak pemain utama dalam industri
makanan cepat saji, HISANA telah banyak berinvestasi dalam sistem titik
penjualan dan mengotomatisasi operasi belakang toko, semua dalam mengejar
restoran paperless.Kebanyakan rantai
besar memiliki sistem yang dikembangkan di host seperti sebagai workstation manajer HISANA
bidang sistem manajemen. Masing-masing menyediakan paket aplikasi untuk
membantu manajer cabang dalam peramalan bisnis, manajemen persediaan, dan
manajemen sumber daya manusia. Sistem seperti peringatan manajer untuk masalah
potensial dan jaringan dengan kantor pusat untuk memungkinkan perusahaan untuk
memantau kinerja cabang individu.
Di industri makanan cepat saji, perangkat
nirkabel muncul di banyak restoran. Untuk membuat sistem POS lebih ramah dengan
waktu sebagian besar bagian dan omset restoran workface tinggi. Perusahaan seperti taman kota kelompok, yang sedang membangun kecerdasan dalam teknologi
dan berdasarkan metafora pengguna grafis ke dalam sistem manajemen ritel
mereka.
Untuk
itu semua orang di perusahaan difokuskan pada peningkatan penjualan di 700±
cabang yang dimiliki perusahaan. HISANA restrukturisasi sistem pelaporan
untuk melacak bisnis yang berulang dan penjualan lain indikator kinerja. Mereka mengatakan membantu perusahaan mendapatkan lebih banyak produk di
cabang. Sistem spot perintah yang tidak
biasa, seperti makan fried chicken, dan meminta kasir dengan menawarkan
sebuah item menu tambahan yang dapat menambah pemesanan. Ini adalah perbatasan
baru bagi banyak manajer cabang, yang bertanggung jawab secara konvensional
terhadap keuntungan, bukan penjualan.
1.
Sistem Operasi
yang Mendukung Operasional HISANA
1.1 Specialized
Processing System (SPS)
HISANA mengembangkan
pemakaian perangkat genggam nirkabel untuk bagiaan pemesanan. Pengunaan
perangkat wirless lebih memudahkan dan mempercepat proses antara bagian
pemesanan, bagian dapur dan bagian pembayaran (kasir). Pengembangan juga
dilakukan dengan melakukan pemesanan dan pembayaran melalui internet trobosan
ini dilakukan dengan tujuaan memperluas pangsa pasar dan memenuhi permintaan
konsumen. HISANA juga menggunakan pembayaran e-payment dengan bekerjasama
dengan pihak bank.
Selain itu adanya Strategi
Support System melalui order processing
system dan information reporting
system. Order reporting system dilakukan dengan menggunakan sistem
pemesanan makanan melalui www.hisanafriedchicken.com yang mana
setiap pemesan dapat melihat menu yang ada di pizza hut. Walaupun pemesanan
melalui web ini hanya mencapai 10 transaksi per minggu tetapi hal ini terus
dilakukan dengan tujuan hanya semata-mata melayani konsumen dimanapun konsumen
itu berada. (Paragraf 1 dan 2)
1.2 Sistem Proses Transaksi
Menurut sumber dari website
Techopedia, Sistem Proses Transaksi (Transaction Process System/TPS) adalah
sebuah sistem pengolahan informasi yang digunakan dalam transaksi bisnis, yang
mencakup pengumpulan data, modifikasi data, dan penyimpanan semua data
transaksi. Karakteristik dari TPS ini adalah kinerja (performance),
realibilitas (keterpercayaan/kehandalan), dan konsistensi. TPS juga dikenal
sebagai transaksi pengolahan atau pengolahan waktu-nyata (real-time
processing). Untuk mendapatkan kinerja, realibilitas, dan konsistensi, maka
data harus dapat diakses dengan segera dalam sebuah gudang data (data
warehouse), prosedur cadangan haruslah di tempat dan proses recovery harus
bebas dari kesalahan system, kesalahan manusia, virus computer, aplikasi
computer dan bencana alam.
Adanya transaction proses system yaitu sistem POS (point of sale) yaitu penjualan langsung ditempat dengan sistem
pembayaran langsung maupun debit dan kredit (Paragraf 4), sistem POS yaitu
suatu sistem yang menggunakan terminal
elektronic cash register untuk menyimpan dan mengirim data entry penjualan pada semua jaringan yang langsung terhubungi
dengan komputer pusat dan dapat diproses untuk keperluan cepat atau periodik.
Sistem operasional HISANA merupakan proses
kerja secara otomatis. Pesanan pelanggan diterima oleh sistem point of sale (order station) yang akan dicatat oleh makaline station sebagai pengumpul data
kolektif dari beberapa order station.
Kemudian pesanan pelanggan akan diproses langsung oleh kitchen dengan hardcopy document transaksi sebagai perintah kerja.
Semua data transaksi akan tersimpan didalam file
server, sedangkan driver routing
diperlukan sebagai pengawas kegiatan operasional yang akan dipantau langsung
oleh headquater melalui jaringan WAN.
1.3 Sistem Pengendalian Proses (Process-control system/
PCS)
Sistem pengendalian proses
digunakan untuk mengawasi sebuah lingkungan manufaktur dan pengendalian alur
manufaktur dan proses secara elektronik berdasarkan batasa-batasan yang ditetapkan
oleh pengguna (user).Sistem pengendalian yang diterapkan oleh HISANA
adalah sistem yang dikembangkan dari rumah/ secara rumahan (in-house), seperti:
tempat kerja manajer HISANA. Tiap-tiap sistem tersebut menyediakan
sederetan aplikasi untuk membantu manajer penjualan (toko/penyimpanan) dalam
peramalan bisnis, manajemen inventaris, dan manajemen sumber daya manusia.
Sistem tersebut berguna sebagai sinyal (peringatan) bagi para manajer terhadap
segala masalah potensial dan yang jaringannya disambungkan ke kantor pusat
sehingga memampukan perusahaan untuk mengawasi kinerja restoran-restoran per
individunya.
Selain itu, untuk membuat setiap
orang dalam perusahaan tersebut memfokuskan diri dalam peningkatan angka
penjualan pada 2900 restoran milik perusahaan, maka HISANA sedang
menata-ulang sistem pelaporannya untuk menelusuri bisnis dan
indikator-indikator kinerja penjualan lainnya.
1.4 Enterprise
Collaboration System (ECS)
Enterprise Collaboration System (ECS)adalah
sebuah sistem yang menggunakan komunikasi elektronik, konferensi sebagai alat
kerjasama antara tim dan kelompok kerja. Ada tiga tools yang temasuk dalam ECS
yaitu Electronic Collaborating Tools
yang meliputi email, instant messaging,
web publising dan lain-lain, yang kedua Electronic Conferencing Tools berupa
data conferency, voice conf, video conf, elektronik meeeting system dan
lain-lain, terakhir yaitu Collaborative
work Management Tools, toolsnya adalah calendaring and scheduling, task and
project management, workflow system
dan document sharing knowledge management.
Dari pengertian diatas jika dilihat dari kasus HISANA ada
beberapa poin yang dapat telah yaitu:
1.
Membuka tampilan depan pada websitenya, ini berhubungan dengan
electronic comunication tools.
Dengan
dibukanya website ini HISANA berusaha menarik pelangga melalui tampilan
layar yang menarik, karena dengan menyajikan tampilan yang menarik maka
pelanggan akan tertarik untuk memesan menu yang tersaji di layar website
tersebut. Dari web ini juga para manajer yang terhubung dengan aplikasi ini
dapat melihat trend penjualan
2.
Mengembangkan sistem informasi secara rumahan dan dihubungkan
dengan kantor pusat.
Melalui aplikasi ini para manajer dapat berhubungan satu dengan
yang lainnya melalui conferency tools,
juga dapat melakukan meeting serta berbagi data tentang
restoran-restorannya sehingga dapat mengambil keputusan hal-hal apa yang harus
dilakukan tanpa harus bertemu langsung antar mereka.
3.
Auotomatic
Back of store,
dengan adanya sistem ini HISANA tidak lagi menggunakan kertas dalam
transaksi pemesanannya maupun pembayarannya, (paperless restaurant).
2. Sistem Penunjang dalam Manajemen
Berdasarkan fungsinya dari sistem informasi di suatu
manajemen perusahaan ada beberapa sistem informasi penunjang dalam manajemen
yang digunakan dalam setiap prosesnya, diantaranya yaitu :
2.1 Sistem Informasi Manajemen
Sistem manajemen informasi merupakan sistem perencanaan
bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan
manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk
memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk,
layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem
informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa karena
SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada
aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya
digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang bertalian
dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan
manusia, misalnya sistem pendukung keputusan,sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif.
Dalam kasus yang kelompok kami bahas, telah ditemukan sistem manajemen informasi HISANA yang berkembang
seiring dengan perubahan strategi perusahaan yang dimana memiliki arti bahwasistem informasi harus diarahkan kepada manajemen
dengan variabel prioritas. Paragraf V menunjukkan adanya Management Support System yang mana
pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan tidak harus datang secara langsung
tetapi menggunakan konferensi onlinedan
lain sebagainya, yang dihubungkan dengan menggunakan Enterprise Collaboration System seperti yang telah dibahas di
paragraph sebelumnya.
Paragraf VII
mengemukakan tentang Management
Information System khususnya Exception
Report atau sistem pelaporan langsung tanpa terkecuali .
2.2 Sistem
Penunjang dalam Pengambilan Keputusan
Sistem Penunjang dalam
Pengambilan Keputusan atau biasa dikenal Decision Support System (DSS) merupakan suatu
sistem informasi yang diharapkan dapat membantu manajemen dalam proses
pengambilan keputusan. Hal yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa
keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk
menjadi sarana penunjang (tools) bagi manajer.
DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang
telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan management
science.
Dalam kasus yang sedang kelompok kami bahas, HISANA
sendiri penggunaan DSS terlihat ketika setiap store manager dapat memonitor performance system secara langsung dan
interaktif, juga dilengkapi dengan management tool analysis dalam menganalisa business
forecasting dan manajemen persediaan.Melalui
beberapa variable tersebut para manajer yang bertanggung jawab terhadap sistem
penunjang dalam pengambilan keputusan dapat menentukan langkah apa yang
seharusnya digunakan jika dihadapkan pada suatu keadaan, Sistem Penunjang dalam
pengambilan keputusan diantaranya :
1.
Peramalan bisnis,
atau biasa dikenal dengan Business Plan. Dengan menguraikan
variable-variable kritikal yang menunjang bisnis agar tetap sustainable
para manajer HISANA, dapat menentukan sebuah keputusan manajerial yang
berguna dalam sistem manajemen perusahaan. Sehingga dalam penentuannya tidak
keluar dari tujuan awal perusahaan, yaitu “Berada dimanapun pelanggan berada
dengan mengutamakan kepuasan pelanggan”.
2.
Manajemen
Inventaris, atau biasa dikenal dengan Management of Inventory. Dengan
menguraikan variable-variable yang terkait dengan persediaan (Inventory)
- terutama bahan baku- agar bisnis tetap berjalan serta dapat mempertahankan
mutu dan efisiensi penggunaan lahan, para manajer di HISANA menggunakan sistem informasi berikut. Dengan mengatur
komposisi dan waktu persediaan dapat memudahkan dalam pengambilan keputusan
kapan dan bagaimana yang seharusnya dilakukan jika menghadapi persoalan
mengenai inventaris perusahaan.
3.
Manajemen sumber daya
manusia, atau biasa dikenal dengan Human Resource Management. Dengan
mengenal setiap karakteristik dan potensi dari setiap individu di dalam
perusahaan, para manajer perusahaan HISANA dapat menentukan sebuah keputusan untuk mengalokasikan dan kebutuhan untuk
pengembangan potensi Humanity Resource seseorang.
2.3
Sistem Informasi
Executive
Executive Information System (EIS)
juga merupakan suatu sistem berbasis komputer yang melayani kebutuhan informasi
top executive. EIS menyediakan akses yang cepat berupa informasi yang tepat
waktu dan langsung mengakses laporan manajemen. EIS sangat user-friendly,
didukung oleh grafik-grafik, dan menyediakan laporan-laporan dengan kemampuan
drill-down. EIS juga mudah dihubungkan dengan layanan informasi on-line dan
elektronik mail.
Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System) atau EIS merupakan
suatu sistem yang khusus dirancang bagi manajer
pada tingkat perencanaan strategis.
Dalam kasus yang sedang
kelompok kami bahas, telah ditemukan sistem informasi executive di HISANA, dengan memanfaatkan beberapa sistem informasi manajemen
yang telah diterapkan dibeberapa restaurant di berbagai lokasi, direktur
operasional HISANA yang berada di restaurant pusat saat ini menggunakan
sistem Point of Sale (POS). Dengan menggunakan aplikasi Point of sale (POS) HISANA dapat saling terhubung dalam penyajian data dan memberikan informasi
mengenai inovasi dan perkembangan suatu restoran. Salah satu alasan penggunaan
aplikasi Point of Sale (POS) ialah Group Park City sedang
dihadapkan oleh angkatan kerja yang semakin besar adalah paruh waktu dan
tingkat perpindahannya (Turn Over) tinggi.
Selain beberapa hal
yang telah disebutkan diatas, HISANA atau dikenal
saat itu sebagai Group Park City merupakan perusahaan yang berfokus
terhadap penjualan. Dengan mengetahui indikator-indikator penunjang kinerja
penjualan disetiap produk inovasi yang diterapkan untuk kemajuan perusahaan
dapat dilihat dari perkembangan disetiap restaurant tanpa harus datang dan
melihat secara langsung. Karena dengan menggunakan aplikasi ini perusahaan
dapat dengan mudah menerima laporan dan memberikan informasi perkembangan
terhadap informasi produk inovasi tersebut. Dan juga seiring dengan
tekanan harga dan perubahan selera konsumen, telah memacu HISANA untuk memperbaiki resep kompetitif
mereka. Para manajer sistem informasi diharapkan untuk memberikan
(menghasilkan) berbagai aplikasi harga yang bernilai dan panas untuk mendukung
hal-hal tersebut. Tanpa adanya sistem informasi executive, Group Park
City takkan mampu survive sampai saat ini.
2.4 Sistem Pengolahan Khusus
Specialized
Information System yang
mendukung proses pengambilan keputusan oleh manajer HISANA adalah :
a.
Manajer
penjualan berinvestasi pada sistem penjualan pada titik (Point of Sale System/
POS) yaitu membuat rekaman simultan dari penjualan pelanggan dan pengaruhnya
terhadap tingkat persediaan.
b.
In-House system pada system
manajemen HISANA untuk menyediakan sederetan aplikasi yang membantu
manajer penjualan (toko/penyimpanan) dalam peramalan bisnis, manajemen
inventaris, dan manajemen sumber daya manusia
c.
Manajer
restoran menerapkan sistem Suggested-sell
yang diterapkan oleh kasir dan pelayan
yaitu menawarkan sebuah menu tambahan yang dapat melengkapi makanan yang
telah dipesan
Sistem-sistem
diatas memang khusus, tugasnya lebih spesifik dan tidak semua restoran
menggunakan ketiga syitem-sistem tersebut untuk mndukung pengambilan keputusan
seorang manajer.
III.
KESIMPULAN
DAN SARAN
Dengan pengelolaan perusahaan dalam
manajerial dan membantu bisnis HISANA melalui penggunaan sistem
informasi, maka penulis sepakat untuk menyatakan bahwa banyak kemudahan dan
keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan makanan cepat saji tersebut.
Penggunaanya tidak hanya berfungsi dalam penjualan (sales), tetapi juga dalam
memasarkan produknya, pengambilan keputusan oleh pihak manajemen melalui
pengawasan kinerja restoran per unitnya dan peramalan bisnis, bahkan untuk
mengendalikan sumber daya manusianya yaitu karyawan di cabang-cabang usahanya.
Dengan demikian, penulis juga
sepakat bahwa penggunaan sistem informatika dalam proses menjalankan bisnis di
perusahaan lain seperti yang dilakukan oleh HISANA juga akan
menghasilkan keuntungan bagi perusahaan tersebut, baik dari segi manajerial
maupun operasionalnya.